cerpen : perempuan lupa waktu
Perempuan Lupa Waktu Wanita itu berjalan menghampiriku, menyapa dan menanyakan kabarku. Aku sedikit heran dan terkejut. Ya! Aku ingat. Seketika langsung ku ingat. Ia adalah kawan lamaku. Aku mulai berjalan dengan pertemuan ini. Pertemuan yang tak di rencanakan dan sudah lama dinanti. Ia datang dengan senyumnya yang ceria bak anak kecil yang mendapatkan kembang gula. Ia masih sama seperti dulu. Matanya yang tajam nan imut, bibirnya yang selalu bercerita tentang apa saja. Kini ia berdiri di hadapanku. Aku ramal, kami akan berbincang lama. Aku mengajaknya duduk di bangku pinggir jalan. Kami berbincang. Ngalor-ngidul. Dulu aku menyebutnya si koi. Iya! ikan hias yang mengisi aquarium rumahku. Ikan berbadan gendut dan berbibir bulat yang menggemaskan. Tidak! Dia tidak seperti ikan koi yang gendut itu. Maksudku ia memang menggemaskan. Wanita yang ceria dan bibirnya yang senang bergerak buka-tutup seperti ikan koi. Hahahaha aku tak bermaksud meledeknya.