Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

cerpen : perempuan lupa waktu

Perempuan Lupa Waktu             Wanita itu berjalan menghampiriku, menyapa dan menanyakan kabarku. Aku sedikit heran dan terkejut. Ya! Aku ingat. Seketika langsung ku ingat. Ia adalah kawan lamaku. Aku mulai berjalan dengan pertemuan ini. Pertemuan yang tak di rencanakan dan sudah lama dinanti. Ia datang dengan senyumnya yang ceria bak anak kecil yang mendapatkan kembang gula.           Ia masih sama seperti dulu. Matanya yang tajam nan imut, bibirnya yang selalu bercerita tentang apa saja. Kini ia berdiri di hadapanku. Aku ramal, kami akan berbincang lama. Aku mengajaknya duduk di bangku pinggir jalan. Kami berbincang. Ngalor-ngidul.           Dulu aku menyebutnya si koi. Iya! ikan hias yang mengisi aquarium rumahku. Ikan berbadan gendut dan berbibir bulat yang menggemaskan. Tidak! Dia tidak seperti ikan koi yang gendut itu. Maksudku ia memang menggemaskan. Wanita yang ceria dan bibirnya yang senang bergerak buka-tutup seperti ikan koi. Hahahaha aku tak bermaksud meledeknya.

prosa : Atmosphere

"Atmosphere"      Lapisan udara yang melindungi bumi dari benda asing luar angkasa, ya itulah atmosphere . Tidak, tidak hanya itu, kalau kau tau banyak pengertian dari masing- masing akal dan perasaan.      Senja. Adalah sebuah unsur yang selalu dibicarakan oleh orang-orang. Keberadaanya selalu dinantikan. Bahkan keindahannya selalu diburu. Mega jingga yang membentang di langit sore itu seakan selalu mempunyai makna disetiap bait orang-orang. Ya, sedih, senang selalu begitu. senja, kopi dan kenangan. Hmmm, mereka lebih mengenalnya begitu.      Dan aku? Ya aku adalah salah satu dari bagian pemburu senja. Aku selalu ingin menikmati cahayanya yang hangat menuju dingin. Bahkan aku rela berlarian menuju lapang luas, tempat tinggi hanya untuk melihatnya. Momen matahari terbenam di sebelah barat bumi itu memang selalu menjadi momen yang tak bisa dilewatkan begitu saja setiap harinya.        Tapi, ada yang kurang dari senja. Ia hanya menjadi perantara antara siang dan mal